PENDAHULUAN
Kita
semua tentu mengenal apa itu minyak bumi, minyak bumi atau yang biasa disebut
sebagai emas hitam ini dapat diolah
untuk menghasilkan bahan-bahan lain yang sangat berguna untuk kehidupan
sehari-hari, seperti minyak tanah dan gas elpigi untuk keperluan memasak,
bensin dan solar untuk kendaraan bermotor, membuat aspal agar jalan menjadi
mulus dan masih banyak lagi hasil dari pengolahan minyak bumi yang berguna bagi
kehidupan manusia. Kita akan mempelajari proses pembentukan minyak bumi, proses
pengolahan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, kegunaan minyak bumi dan
dampak negatif penggunaan bahan bakar terhadap lingkungan.
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Saat
ini, masyarakat dunia sedang mengalami krisis dibidang sumber daya alam,
terutama minyak bumi. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
tekhnologi, penggunaan minyak bumi semakin tidak memadai. Sekarang ini
pemakaian minyak bumi semakin meningkat dengan meningkatnya berbagai macam
industri. Karena selain untuk rumah tangga pemakaian minyak bumi dalam inustri
menjadi sangat vital, bahkan menduduki peringkat pertama dalam pemakaian bahan
bakar.
Permasalahan
minyak bumi tidak lagi menjadi masalah ekonomi tapi sudah menjadi masalah
politik. Permasalahan yang muncul belakangan ini adalah semakin menipisnya
cadangan minyak bumi diseluruh dunia. Mengapa bisa terjadi, dan bagaimana kita
mengatasinya?
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak
bumi terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa organik dari jasa mikroorganisme
jutaan tahun yang lalu didasar laut. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan
menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Proses peruraian
ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu
cukup lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber bahan alam yang tidak
dapat diperbaharui, sehingga dibutuhkan kearifan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya. Ada dua pendapat yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk
berasal dari zat-zat organik dan anorganik, zat-zat organik berasal dari hewan
dan tumbuhan dan zat anorganik yang berasal dari logam-logam alkali. Untuk
lebih jelasnya akan dipaparkan lebih rinci sebagai berikut.
1. Minyak Bumi dari Zat Organik
Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu pembentuk minyak bumi berasal
dari zat-zat organik yang berupa tumbuh-tumbuhan dan hewan. P.G. Macquir
seorang ilmuan asal Perancis pada tahun 1758 mengemukakan minyak bumi terbentuk
dari tumbuh-tumbuhan, dimana teori ini didasarkan pada teori batu bara yang
juga terbentuk dari tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan
menurut J.P. Lesley pada tahun 1865
menyatakan bahwa minyak bumi selain terbentuk dari tumbuh-tumbuhan juga berasal
dari hewan. Selanjutnya hewan pertama yang digunakan sebagai percobaan untuk
membuktikan teori ini adalah molusca
(hewan lunak) dilakukan oleh ilmuwan bernama B.Haquet dengan melakukan proses distilasi. Percobaan berikutnya
dilakukan dengan menggunakan ikan dan daging kerang yang didistilasi pada
temperatur 300-400ºC dan tekanan yang mencapai 10 atm sehingga menghasilkan zat
yang mirip dengan minyak bumi oleh H.
Hofer dan C. Eugler.
Banyaknya
percobaan yang dilakukan oleh para ahli mengenai teori ini dibanyak
labolatorium yang kemudian didukung oleh ilmu geologi menegaskan bahwa minyak
bumi berasal dari hasil pelapukan atau pembusukan makhluk hidup yang terjadi
selama barjuta-juta tahun. Dimana zat organik pembentuk minyak bumi tersebut
mengendap didalam batuan yang menurut bahasa latin bernama petrus dan oleum yaitu
batu dan minyak atau disingkat Petroleum.
Zat organik tersebut lebih banyak diproduksi pada daerah pantai yang memiliki
muara sungai menghadap ke laut terbuka.
Minyak bumi
bisa terbentuk pada waktu yang berbeda-beda, ada yang selama 500 juta tahun,
1000 juta tahun, atau bahkan 2500 juta tahun, pengambilan minyak bumi tersebut
harus dilakukan dengan proses Drilling
atau pengeboran karena letaknya yang berada jauh dibawah tanah.
2. Minyak Bumi dari Zat Anorganik
Untuk teori
yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat anorganik dicetuskan oleh
seorang ahli kimia Perancis pada tahun 1866 yang bernama Berthelot, ahli kimia ini mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari
logam-logam alkali yang bereaksi dengan karbondioksida untuk membentuk gas
asetilena pada suhu yang sangat tinggi untuk membentuk senyawa hidrokarbon yang
lain.
Teori yang
lain yang mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari zat anorganik dikemukakan
oleh Dimitri Ivanovick Mendeleev,
seorang ahli kimia Rusia pada tahun 1834 yang mengatakan bahwa gas asetilena
yang membentuk senyawa hidrokarbon lain terbentuk dari besi karbida yang bereaksi
dengan air didalam tanah. Sayangnya kedua teori ini menjadi tidak berlaku
karena hasil dari penelitian dan analisis pemikiran dari teori zat organic yang
didukung oleh ilmu geologi lebih sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan
daripada teori zat anorganik.
Namun
sebagian para ahli berpendapat bahwa keberadaan minyak bumi di alam merupakan
hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun
silam. Organisme-organisme
tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan
terpendam dalam lapisan kulit bumi.
Proses
pembentukan minyak bumi dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Pada zaman purba, beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan hidup didarat dan didalam lautan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati atau pun punah tersebut tertimbun dibawah endapan lumpur. Endapan lumpur itu dihanyutkan oleh arus sungai menuju lautan bersama bahan organik lainnya dari daratan.
- Selama berjuta-juta tahun, sungai-sungai menghanyutkan pasir dan lumpur ke dasar laut dan membuat lapisan batuan yang bercampur dengan fosil-fosil binatang dan tumbuh-tumbuhan.
- Karena berbagai peristiwa alam yang terjadi, lapiasan dan permukaan bumi mengalami perubahan besar berupa pergeseran-pergeseran sahingga fosil hewan dan tumbuhan yang terkubur diperut bumi masuk ke celah-celah lapisan bumi yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Dengan dipengaruhi waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan diatasnya, mengakibatkan binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati tadi mengalami proses penguraian berupa perubahan kimia, berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak yang berbentuk cairan kental dan gas. Akibat pengaruh yang sama, maka endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “source rock”.
- Karena ringan, minyak bumi akan terdorong dan terapung, kemudian mencari tempat yang memiliki tekanan lebih rendah untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan sedimen yang kedap atau kadang-kadang merembes keluar permukaan bumi. Batuan sedimen tersusun atas fragmen-fragmen atau butiran mineral dari yang halus sampai yang kasar satu sama lain saling terikat oleh materi yang sangat halus dan berfungsi sebagai “semen”, sehingga diantaranya terdapat pori-pori. Pada kondisi tertentu, pori-pori ini dapat mengandung fluida minyak, gas, atau air. Peristiwa terperangkapnya minyak bumi dan gas alam dalam batuan sedimen disebut proses “akumulasi”.
Komonen
minyak bumi yang paling utama adalah senyawa hidrokarbon, yaitu aromatik,
alisiklik dan alifatik. Kurang lebih 15% kadar dalam minyak bumi berupa
campuran unsur hidrogen dan unsur-unsur lain seperti nitrogen, belerang dan
oksigen. Sedangkan unsur yang paling banyak adalah unsur karbonyang mencapai
sekitar 85%. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Merupakan
senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan ganda
selang-seling dan senyawa hirrokarbon tak jenuh. Senyawa hidrokarbon aromatik
ini biasanya terdapat pada minyak bumi yang memiliki atom C besar, sehingga
senyawa jenis ini jumlahnya paling sedikit dibandingkan jenis-jenis senyawa
lainnya.
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
Senyawa ini
adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloparafin
atau sikloalkana yang memiliki rumus
molekul sama dengan alkena tapi tidak rangkap dua dan bentuknya menyerupai
striktur cincin. Pada umumnya senyawa ini dalam minyak bumi disebut naften atau gabungan dari siklopentana dan sikloheksana.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai
Lurus
Senyawa ini
biasa disebut normal parafin atau alkana, banyak terdapat dalam minyak
bumi yang rantai karbonnya pendek.
4. Senyawa hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Contoh dari
senyawa ini adalah isoparafin dan isoalkana. Walaupun senyawa ini terdapat
pada minyak bumi tapi jumlah senyawa ini tidak sebanyak senyawa alifatik rantai
lurus dan bentuk siklik.
PROSES
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Pada umumnya komponen yang
paling banyak terkandung dalam minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon yang
bernama sikloalkana, selain itu juga banyak terkandung senyawa-senyawa lainnya,
sehingga diperlukan proses pengolahan yang lebih jauh untuk mendapatkan materi
atau bahan yang kita perlukan. Pengolahan-pengolahan minyak bumi diperlukan
untuk meningkatkan kualitas dari minyak bumi mentah menjadi layak digunakan
pada kehidupan sehari-hari, pengolahan-pengolahan yang bisa dilakukan
diantaranya adalah sebagai berikut :
- Proses Desalting
Proses desalting adalah proses penghilangan kotoran atau penghilangan
garam. Karena minyak mentah (crude oil)
selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air.
Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air, sehingga
mineral-mineral akan larut dalam air. Penghilangan senyawa nonhidrokarbon ke
dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa. Proses desalting in juga
bertujuan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya
lubang-lubang di menara fraksinasi.
- Proses Distilasi
Proses ini
adalah proses paling umum yang paling sering digunakan untuk mengolah minyak
bumi, Distilasi adalah cara untuk memisahkan campuran dari senyawa-senyawa
berdasarkan perbedaan suhu atau titik didih komponen-komponen yang membentuk
campuran tersebut.
Pada proses
ini minyak mentah dipanaskan pda suhu yang mencapai 370ºC, sehingga
menghasilkan uap yang dimana kemudian dialirkan dan dikondensasikan pada suhu
yang tepat. Apabila distilasi
atau penyulingan dilakukan dengan memakai beberapa tingkat suhu pendinginan
maka distilasi tersebut dinamakan distilasi bertingkat. Proses distilasi
dimulai dengan memompakan minyak mentah yang dipanaskan hingga suhu 350ºC
kedalam menara distilasi. Didalam menara ini sebagian minyak akan menguap dan
bergerak melalui buble cap (sungkup
gelembung udara), sebagian lagi akan mencair, dan mengalir melalui pelat hingga
terpisah dari fraksi lainnya. Uap yang tidak mencair akan terus naik dan lama
kelamaan akan mencair sedikit demi sedikit sesuai dengan titik didihnya pada
pelat-pelat yang ada diatasnya. Kemudian akan diperoleh fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan titik didihnya. Dengan demikian uap minyak yang titik didihnya
lebih tinggi akan mengembun paa pelat pengembunan yang lebih rendah, sedangkan
fraksi minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah akan mengembun pada pelat
pengembunan dibagian atas.
- Cracking
Carking
adalah pemecahan molekul-molekul dari senyawa hidrokarbon yang bentuknya besar
menjadi molekul-molekuk senyawa yang lebih kecil, contoh konkritnya adalah
bensin atau yang biasa kita sebut premium yang merupakan hasil pengolahan
minyak tanah atau minyak solar.
Cara-cara
proses cracking ada dua cara yaitu :
- Catalytic cracking atau proses katalis dengan menggunakan bubuk katalis platina (molibdenum oksida)
- Thermal cracking atau proses panas dengan menggunakan suhu tinggi dan tekanan rendah.
- Reforming
Proses ini
dilakulan dengan mengubah bentuk molekul bensin yang memiliki rantai karbon
lurus atau yang kualitasnya kurang baik menjadi lebih baik dengan menjadikan
rantai karbonnya bercabang atau bisa juga disebut isomerisasi.
- Polimerisasi
Proses ini
merupakan proses kebalikan dari proses reforming,
polimerisasi justu mengubah atau
menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar.
- Treating
Merupakan
proses pemurnian minyak bumi dengan membersihkan atau menghilangkan zat-zat
lain yang menempel seperti belerang, lumpur dan lain sebagainya. Ada tiga
proses yaitu :
- Acid treatment atau proses membersihkan lumpur dan memperbaiki warna.
- Desulfurizing yaitu proses pembersihan dari unsur-unsur belerang.
- Copper sweetening dan Doctor treating, merupakan proses untuk menghilangkan bau yang tidak sedap dari minyak mentah.
- Blending
Proses ini
adalah proses penambahan zat adiktif pada saat proses pengolahan bensin agar
bensin memiliki tingkat oktan yang tinggi sehingga memiliki kualitas yang baik,
zat adiktif yang sering digunakan antara lain etanol, metanol, TEL dan MTBE.
FRAKSI-FRAKSI
MINYAK BUMI
Fraksi
|
Jumlah atom (C)
|
Titik didih (ºC)
|
Kegunaan
|
Gas
|
1-4
|
(-160)-30
|
Bahan bakar LPG, sumber hidrogen, bahan baku
sintesis senyawa organik.
|
Petroleum eter
|
5-6
|
30-90
|
Pelarut.
|
Bensin (Gasoline)
|
5-12
|
70-140
|
Bahan bakar kendaraan.
|
Nafta (Bensin berat)
|
6-12
|
140-80
|
Bahan kimia (pembuatan plastik, karet sintetis,
detergen, obat, cat, serat sintetis, kosmetik), zat aditif bensin.
|
Minyak tanah (Kerosin)
|
9-14
|
180-250
|
Rumah tangga.
|
Avtur (Aviationturbeline kerosene)
|
Bahan bakar mesin pesawat terbang.
|
||
Solar dan Minyak diesel
|
12-18
|
270-350
|
Bahan bakar diesel, industri.
|
Pelumas (Oli)
|
18-22
|
350 ke atas
|
Pelimas.
|
Parafin/lilin/malam
|
20-30
|
350 ke atas
|
Lilin, batik, korek api, pelapis kertas bungkus,
semir sepatu.
|
Aspal
|
25 ke tas
|
350 ke atas
|
Pengaspal jalan, atap bangunan, lapisan anti
korosi, pengedap suara pada pantai.
|
KEGUNAAN
MINYAK BUMI
Banyak kegunaan dan manfaat
minyak bumi pada kehidupan sehari-hari seperti halnya berikut ini :
- Bahan bakar kendaraan bermotor, contoh : Premium (bensin), Pertamax, Pertamax plus dan Solar.
- Untuk keperluan rumah tangga dan industri seperti minyak tanah, gas elpigi atau Liquified Petroleum Gas yang terdiri dari komponen propana dan butana. Satu jenis gas lainnya yaitu Liquified Natural Gas (LNG) atau yang dikenal juga dengan gas rawa yang terdiri dari sebagian besarnya metana 90% dan etana 10%.
- Minyak pelumas atau oli, baik untuk kendaraan bermotor maupun mesin-mesin pabrik. Oli pun bermacam-macam, ada yang organik maupun sintetik.
- Bahan baku dalam pembuatan sabun dan detergen.
- Untuk pembuatan parafin yaitu bahan untuk pembuatan obat-obatan, kosmetika dan lilin. Selain itu juga dapat dibuat menjadi aspal untuk membuat solid jalan raya. Untuk kedua manfaat ini yang digunakan adalah residu atau sisa-sisa dari minyak bumi.
- Untuk bahan dasar industri petrokimia, yaitu sebagai bahan untuk membuat senyawa kimia dari minyak bumi berupa senyawa alkana yang terdiri dari etana dan butadiena yang nantinya akan diolah dan dikembangkan lagi menjadi senyawa polietena (plastik) dan senyawa etanol tadi yang digunakan sebagai zat aditif untuk meningkatkan bilangan oktan.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BAHAN BAKAR
TERHADAP LINGKUNGAN
Pembakaran dari minyak bumi
menghasilkan oksida karbon (CO dan CO2) dan uapair, karena minyak bumi merupakan
campuran senyawa hidrokarbon. Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi juga
mengandung unsur belerang dan nitrogen sehingga pembakarannya menghasilkan
oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2).
1. Oksida Karbon
Karbon
merupakan unsur utama semua bahan bakar. Senyawa karbon yang terbakar
menghasilkan asap (partikel padat di udara) dan oksida karbon.
- Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon
dioksida di hasilkan secara alami dari proses pernafasan dan pembakaran
sempurna berbagai senyawa hodrokarbon. Gas CO2 tidak berbahaya bagi kesehatan, namu pada
konsentrasi tinggi (10%-20%) dapat menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan)
karena CO2 menggantikan posisi oksigen dalam tubuh, sehingga tubuh kekurangan
oksigen.
Kadar CO2 yang
tinggi atau berlebih dapat membentuk lapisan CO2 di
atmosfer. Lapisan CO2 ini dapat menahan sinar
inframerah yang dipantulkan bumi. Hal ini mengakibatkan suhu bumi tetap hangat
karena sinar inframerah ini membawa energi panas. Tetapi, jika lapisan CO2 terus bertambah akan meningkatkan suhu permukaan bumi. Gejala ini
disebut efek rumah kaca (green house effect). Reaksi pembakaran
sempurna : CH4(g) + 2 O2(g) àCO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
- Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon
monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat beracun. Batas kadar
CO dalam udara bersih adalah 0,1 bpj. Kadar CO 100 bpj di udara dapat
menyebabkan sakit kepala, lemah, sesak nafas dan pingsan. Dalam waktu empat jam
dapat menimbulkan kematian. Gas CO sangat beracun karena dapat bereaksi dan
berikatan dengan hemoglobin (Hb). Reaksinya : CO(g) + Hb(aq) à HbCO(aq)
- Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Oksida
belerang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, asap
industri, dan pembakaran batu bara. Dalam jumlah kecil gas SO2 dapat menyebabkan batuk-batuk dan sesak
nafas.sedangkan daklam jumlah besar dapat menyebabkan rusaknya saluran
pernafasan (radang tenggorokan dan radang paru-paru) sarta menyebabkan
kematian.
Gas SO2 dapat teroksida menghasilkan gas SO3. Gas SO3 merupakan oksida asam yang mudah bereaki
dengan air membentuk asam sulfat. Reasi pembentukan asam sulfat dapat terjadi
di udara, sehingga air hujan yang sudah bereaksi dengan SO3 bersifat asam, dikenal sebagai hujan
asam. Akibat yang ditimbulkan adalah :
1 ) Gatal-gatal pada kulit.
2 ) Karat pada besi.
3 ) Rusaknya bangunan yang
terbuat dari batu kapur.
4 ) Matinya ikan-ikan di
danau, karena air menjadi asam.
5 ) Mengganggunya pertumbuhan
tanaman.
- Oksida Nitrogen
Oksida
nitrogen secara alami dapat terbentuk dari reaksi gas nitrogen dan gas oksigen
di udara dengan bantuan petir. Minyak bumi mengandung 0%-15% sehingga dari
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor atau dari aktivitas industri akan
dihasilkan gas NO. Batas kadar NO2 untuk udara bersih adalah 0,001 bpj. Gas NO
merupakan gas yang tak berwarna tetapi beracun. Gas NO dapat bereaksi dengan O2 menghasilkan gas NO2. Reaksinya adalah : 2NO(g) + O2(g) à 2NO2(g)
Gangguan
kesehatan yang dusebabkan oleh udara yang tercemar gas NO2 dapat menyebabkan terganggunya saluran
pernafasan dan mata terasa perih. Gas NO2 juga merupakan oksida asam sehingga hasil
dengan air hujan dapat memyebabkan hujan asam.
- Logam Timbal (Pb)
Logam
timbal yang terbakar membentuk oksida Pb. Logam Pb bercun karena dapat masuk ke
dalam peredaran darah dan merusak saraf otak. Logam Pb dapat menyebabkan
penurunan tingkat kecerdasan anak-anak, menghambat pertumbuhan dan menimbulkan
kelumpuhan. Gejala yang ditimgulkan akibat keracunan Pb yaitu mual, anemia dan
sakit perut.
- Partikulat
Partikulat
adalah partikel-partikel padat atau cair di udara. Partikulat padat disebut
asap, dan partikulat cair disebut kabut. Keberadaan asap dan kabut ditambah
dengan oksida-oksida nitrogen dan oksida belerang di udara, akan menimbulkan
asap kabut yang dikenal dengan istilah smog.
The Star Grand at The Star Grand at The Star Grand - Mapy
BalasHapusPlan your 여수 출장안마 next event or meeting at The Star Grand at The 아산 출장안마 Star Grand 속초 출장마사지 in South Australia. Check out total event space, meeting rooms, and request a 양주 출장마사지 proposal Rating: 4 · 1,220 reviews 속초 출장샵 · Price range: $$